My Pregnancy Story

Halo halo…

Sudah lama nggak update blog, tahu-tahu sekarang udah mau nulis tentang kehamilan ajah… Padahal terakhir masih cerita soal review vendor wedding.

And yess… Dari judul di atas bisa ketebak dong, kalo sekarang aku sedang hamil! Alhamdulillah diberi kepercayaan oleh Allah secepat ini.

Kenapa aku bilang cepat, padahal aku menikah sudah sekitar 8 bulan lalu? Karena oh karena, usia kehamilanku ini sudah 7 bulan jalan 8 bulan! Hihihihi… Jadi, setelah kosong selama sebulan, alhamdulillah testpack langsung menunjukkan garis dua!

Sebenarnya bukan karena malas untuk update blog, sih… Aku memang sengaja nggak mau nulis soal kehamilan ini diawal-awal. Soalnya, aku ingin sekalian cerita pengalaman hamil muda, sampai sekarang memasuki trimester akhir dan mempersiapkan kelahiran si kakak utun. So, here’s the story….

Testpack Dua Garis

Ceritanya ini, aku sama Firman memang nggak mau nunda punya anak. Jadi dari awal kami resmi jadi suami-istri, kami langsung berusaha untuk mendapatkan momongan. Aku mulai membaca-baca tentang ‘cara mendapatkan momongan’ dari internet, mulai dari makanan apa yang harus dimakan, vitamin apa yang harus diminum, sampai ‘posisi’ bagaimana yang harus dilakukan. Hihihihi…

Alhamdulillah, selang sebulan pernikahan kami, dimana aku mendapatkan haid sebelum iseng cek testpack untuk entah keberapa kalinya, si testpack menunjukkan dua garis! Langsung dong, saat itu juga aku kabarin Firman yang kebetulan lagi dinas luar kota. Dan jawaban whatsapp-nya biasa aja, tuh. Bikin bete… Sempat mikir apa dia nggak senang, ya, mau punya anak?

Tapi kemudian pas dia pulang, ternyata dia sudah memikirkannya dengan matang untuk masa depan kami berdua. Rumah sakit mana aku kontrol sampai nanti melahirkan, dan budget ini-itu. Alhamdulillah untuk cek kandungan sampai melahirkan di cover sama perusahaan Firman, tapi karena untuk cek kandungan nggak unlimited, jadi kami harus pintar-pintar mengakalinya.

Untuk meyakinkan kalau aku benar hamil dan kehamilanku ini normal, aku dan Firman cek sampai ke-3 RS untuk membandingkan harga, layanan, dan nyari chemistry dengan dokter SPOG-nya. Yang pertama, kami cek sepulang kerja ke RSIA Bunda di Menteng. Itu aku minta buru-buru cek karena ada teman kantor yang bilang kalo kehamilan awal harus cepet-cepet dicek, karena takutnya kehamilan ektopik atau kehamilan diluar kandungan. Kan serem ya, cyin… Jadi aku mendesak Firman untuk ke RS secepatnya!

Perbandingan Rumah Sakit Ibu dan Anak

RSIA Bunda, Menteng – dr. Caroline Hutomo, SpOG

Tapi alhamdulillah kehamilanku ini berada di dalam kandungan. Dokter mengeceknya melalui USG transvaginal, yang mana rasanya tuh nggak enak banget! Ngilu-ngilu gimanaaa gitu…

Untuk dr Caroline ini termasuk dokter yang talkactive dan orangnya rame. Dia heboh sendiri gitu waktu sambil ngecek, “Waahh… Selamat yaaa, istrinya beneran hamil lho, Pak… Bapak emang tokcer!” Hahaha… Pelayanan RSIA Bunda pun tergolong bagus dengan harga yang lumayan.

Tapi ternyata suami nggak sreg sama rumah sakit ini, jadilah kita nyoba cek di rumah sakit lain.

RS Siloam, Kebon Jeruk – dr, Kathleen Juanita Gunawan S., SpOG

Pas cek di Siloam ini, aku pergi sendiri tanpa Firman karena aku ceknya siang-siang di hari kerja. Aku ijin nggak masuk kerja karena sudah mulai nggak enak badan dan mual-mual. Nah, di Siloam sendiri sebenernya dokter SpOG favoritnya adalah dr Maria Ratna Andijadi, SpOG. Tadinya aku mau booking jadwal sama dr Maria, cuma ya itu antriannya panjang! Berhubung aku males antri, jadilah aku cek ke dr Kathleen. Dr Kathleen ini menurutku lebih pendiam daripada dr Caroline di RSIA Bunda. Dan happy-nya, dr Kathleen ngecek kehamilannya dari USG perut, nggak lewat dalem lagi! Yeay! Dan alhamdulillah hasilnya sama bagusnya dengan waktu cek di RSIA Bunda.

Untuk pelayanan, RS Siloam Kebon Jeruk ini biasa aja, sih. Mungkin karena RS umum, ya… Udah gitu ramenya pake banget! Mungkin karena biaya konsul sampai obatnya disini tergolong murah. Nah kalo disini, aku yang kurang sreg. Padahal tempatnya deket dari rumah.

RSIA Kemang Medical Care, Kemang – dr Dwi Nurriana, SpOG

Nah, terakhir ini Firman yang maunya kesini. Katanya di KMC ini pro-normal, pro-IMD, dan rooming in dengan bayinya saat setelah melahirkan. Ini dia dapet rekomendasi dari temen kantornya yang juga cek dan melahirkan disana. Padahal mah jauh boook dari rumah. Nggak kebayang kalo nanti tiba-tiba kontraksi dan harus melahirkan. Perjalanan jauh, belum macetnya. Tapi yasudahlah dicoba aja dulu kesana.

Ternyata di KMC ini pelayanannya bagus banget! Rumah sakitnya juga homey gitu, nggak kayak Bunda yang menurutku agak ‘dingin’. Dan disini alhamdulillah lebih ke RS muslim gitu, perawatnya banyak yang mengenakan hijab, dokternya juga banyak yang berhijab, dan disediakan tempat shalat yang cukup oke.

Sebelum ke KMC ini, aku udah baca banyak blog yang review RSIA ini dan banyak yang rekomendasiin dr Ridwan, secara dr Ridwan ini dokter favoritnya KMC. Tapi ternyata Firman nggak mau kalo dokternya cowok, dia lebih milih dokter cewek aja. Tapi iya juga sih, kan malu ya kalo ternyata diceknya lewat transvaginal juga. jadilah aku bikin janji dengan dr Dwi, karena yang lumayan kosong di tanggal itu ya dr Dwi ini.

Dr Dwi ini nggak se-talkactive dr Caroline yang udah ngejelasin ini-itu sebelum ditanya. Dr Dwi nunggu kita nanya dulu baru dia jawab. Itu pun menurut aku kurang detail. Aku ngerasa belum dapet chemistry-nya sama dr Dwi ini. Tapi untuk cek bulan-bulan selanjutnya aku masih sama dr Dwi, karena beranggapan chemistry dapat dibentuk dengan seringnya bertemu. Ceila… Tapi ternyata sampai usia kandunga 5 bulanan lebih, aku belum dapet chemistry-nya. Dr Dwi ini juga nggak ingat sama aku sebagai pasiennya, padahal aku udah sering whatsapp-in dia nanya ini-itu soal kehamilan, terutama soal carpal tunnel syndrome yang aku alami dari trimester pertama.

Nah, kebetulan pas mau cek kandungan bulan April lalu dr Dwi-nya nggak praktek, aku sama Firman sepakat nyoba dokter lain dan cowok! Pengen sama dr Ridwan tapi full booked! Padahal aku butuh segera ke dokter untuk minta surat keterangan bahwa kandunganku baik-baik aja, soalnya besoknya aku sama Firman mau babymoon! Hihihihi…

Back to the doctor, dr yang terpilih akhirnya dr Hari P. Rahardjo, SpOG. Dari review ibu-ibu di blog, dr Hari ini orangnya menyenangkan, ramah, udah gitu masih muda dan ganteng. Dan benar saja! Hahaha… Dr Hari ini ngejelasinnya panjang lebar soal kehamilan, mitos-mitos yang beredar di masyarakat, dan bahkan tentang carpal tunnel syndrome yang aku alami. Dan yang paling aku suka adalah, dr Hari ini USG-nya lama! X-D Jadi puas, deh, ngelihatin kakak utun di dalem perut.

Tapi untuk next cek kandungan, berhubung kita mau USG 4D, dan hanya beberapa dokter ajah yang punya fasilitas ini di KMC, jadilah bikin janji sama dr Lilia Mufia, SpOG. Tadinya mau sama dr Ridwan, tapi ya gitu, Firman teteup nggak mau kalo dokternya cowok. Hahahaha…

Soal gender kakak utun, insyallah cowok! Sesuai dengan yang diharapkan Firman dan aku. Semoga menjadi anak yang sholeh ya, kakak utun…

Untuk hasil USG 4D-nya aku akan update di posting-an selanjutnya ya…

Baby Shopping

Berhubung usia kandunganku sudah menginjak 7 bulan, aku dan Firman udah mulai memikirkan perlengkapan untuk kakak utun. Aku nyiapin list kebutuhannya, Firman nyiapin dananya X-D.

Tapi kami belum mulai belanjanya, sih. Aku baru gatel beli beberapa baju dari onlineshop, dan beberapa baju romper lucu GAP waktu diskonan di Grand Indonesia. Hihihihi…

Listnya sendiri aku dapet dari berbagai sumber di internet yang akhirnya aku ketik ulang biar makin lengkap. Nanti aku share ya listnya…

Sampai jumpa di posting-an selanjutnya!